Optimis Jalan Tol Terealisasi

Optimis Jalan Tol Terealisasi

HK Berencana Bangun Terowongan  di Bukit Barisan

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA masih sangat optimis rencana pembangunan jalan tol Bengkulu ke Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bisa direaliasikan. Optimis tersebut, dengan masih berjalannya proses tahapan analisis dampak lingkungan (amdal) yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu.

\"Sekarang ini masih tahap pembahasan amdal. Jadi kita tunggu tahapan itu selesai,\" terang Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (25/1).

Dikatakannya, proses pembahasan amdal ini memang tidak bisa dikerjakan secara cepat. Membutuhkan tahapan matang, agar amdal yang dikeluarkan itu nantinya tidak menyalahi aturan. Termasuk tidak adanya dampak yang terjadi akibat pembangunan jalan tol. Baik itu dampak langsung kepada masyarakat, maupun dampak ekosistem. Mengingat jalan tol tersebut nantinya akan melalui hutan lindung yang ada di empat wilayah. Yaitu Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu. \"Ada beberapa tahapan yang memang tidak bisa dikejar cepat. Butuh proses yang panjang,\" ungkapnya.

Selain amdal yang akan diselesaikan, tahapan selanjutnya terkait izin lingkungan. Lalu ada kelayakaan tenis pembangunan jalan tol yang akan dikerjakan oleh pemerkasa dari program strategis nasional (PSN) tersebut. \"Ini yang perlu tahapan diselesaikan,\" papar Rohidin.

Disamping itu, adanya juga proses pembebasan lahan kepada masyarakat. Proses pembahasan ini juga membutuhkan waktu yang tidak bisa ditentukan. Semua unsur harus bisa dilibatkan, termasuk peran 4 pemda kabupaten/kota. Sehingga masyarakat benar-benar bisa memberikan lahan untuk pembangunan jalan tol. \"Pembebasan lahan juga harus dilakukan. Kita berharap tidak ada yang dirugikan,\" tegasnya.

Menurut Rohidin, pembangunan jalan tol trans Sumatera di Bengkulu itu dengan panjang 95 kilometer. Hadirnya tol ini tentunya akan memberikan dampak negatif kepada Bengkulu dalam percepatan pembangunan dan roda ekonomi. Sebab, Provinsi Bengkulu sendiri memiliki potensi besar yang patut dikembangkan.

Jika bisa dikembangkan dengan baik dengan dukungan dari pemerintah pusat melalui infrastruktur, maka Bengkulu akan memberikan kontribusi besar untuk menggerakkan ekonomi Indonesia dari bagian barat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bahkan untuk mempercepat rencana pembangunan jalan tol tersebut, Gubernur juga telah menghadap presiden. \"Kita yakin, Bengkulu akan memberikan kontribusi besar untuk menggerakan roda ekonomi Indonesia,\" pungkas Rohidin.

Sementara itu, PT Hutama Karya atau HK mulai menggarap pengerjaan jalan tol yang menghubungkan Palembang ke Bengkulu dengan panjang 330 Km pada tahun 2019 ini. Bahkan, khusus dalam pengerjaan di sekitar ruas Tol Lubuk Linggau-Bengkulu, HK berencana membuat terowongan di Bukit Barisan.

“Untuk pembuatan terowongan itu ada 2 pilihan panjang terowongan, yang pertama sepanjang 6,675 Km dan terpendek sekitar 5,425 Km,” ucap Manager Proyek Divisi Tol PT HK, Hasan Turcahyo, dikutip dari detik Sumsel.

Meski belum diputuskan berapa panjang terowongan dan penetapan lokasinya, ia mengatakan, teknik yang digunakan untuk pembuatan terowongan ini dengan metode/teknik pemboran sama seperti pembuatan terowongan di Pulau Jawa.

Dia menjelaskan, sejauh ini pun pihaknya sudah mempelajari topografi Bukit Barisan dan menilai jika pembuatan terowongan dapat dilakukan. Bukan hanya soal terowongan, pihaknya juga sudah mempertimbangkan pengembangan tata ruang.

Di mana, katanya, sejumlah pihak terkait dalam proyek pengerjaan Tol Palembang-Bengkulu juga telah dilakukan koordinasi, mengingat pembangunan proyek ini akan melintasi kawasan hutan, perkebunan hingga melewati jalur pipa gas. “Selain Kepala Daerah, kami juga koordinasi dengan Pertamina EP II terutama untuk di kawasan Prabumulih,” ungkapnya.

Dijelaskannya, Tol Palembang ke Bengkulu akan dihubungkan oleh ruas Tol Palindra sepanjang 22 Km (sudah selesai), Indralaya-Muaraenim (88 Km), Muaraenim-Lubuk Linggau (125 Km) dan Lubuk Linggau-Bengkulu (95 Km). (151/**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: